Monday, September 07, 2009

][07.09.09][

Sebuah Cinta Untuk Dirinya

"Aku cinta kamu.. Apapun yang terjadi, aku tetap cinta kamu.."

Kata-kata itu terus terngiang dalam pikiranku..

Itu adalah kata terakhir yang ia ucapkan padaku sebelum maut menjemputnya..

Tak terasa 5 tahun sudah berjalan sejak saat itu..

Entah mengapa, aku masih tidak percaya akan semua kenyataan pahit itu..

Aku masih merasa dia tetap ada di sini bersamaku..

Ya, meskipun ia telah jauh pergi meninggalkanku, namun cintanya tetap diam di dalam hatiku..

3 tahun setelah ia meninggal, seseorang datang dalam hidupku..

Ia menawarkan cintanya padaku..

Aku tahu bahwa aku tidak mungkin menerima itu semua..

Cintaku takkan bisa berpindah lagi..

Yang bisa ku lakukan untuknya ialah menerimanya sebagai teman..

Namun aku tetap memberinya kesempatan..

Karena aku pikir, mungkin suatu saat ia dapat membuatku mencintainya seperti ia mencintaiku..

Tetapi hingga saat ini, aku tak merasakan getaran cinta sedikitpun padanya..

Berbagai cara ia lakukan agar aku melupakan masa laluku dan berpaling untuk mencintainya..

Meskipun ia tahu bahwa semua itu sia-sia, ia tidak pernah menyerah..

Aku pun tak bisa menolaknya ketika ia kembali menawarkan cintanya untukku..

Aku tak akan mungkin dapat memberikan cinta ini untuk orang lain..

Aku sangat mencintai almarhum cinta pertamaku..

Dan mungkin ia adalah cinta terakhirku..

Aku meneteskan air mata untuk yang kesekian kalinya..

Aku merasa belahan jiwaku telah hilang..

Di sini aku merasa sendiri..

Aku tak punya siapa-siapa lagi..

...

Beberapa hari berlalu sejak aku memutar kembali ingatan-ingatan itu..

Entah mengapa, secara tiba-tiba pacarku mengajakku untuk pergi bersama secara tiba-tiba..

Ia pun tidak memberitahuku akan kemana..

Dengan penasaran pun aku menaiki mobilnya..

Sepanjang perjalanan, aku tidak berhenti bertanya..

Namun, aku baru sadar ketika kami memasuki komplek pemakaman tempat almarhum cinta pertamaku dikebumikan..

Aku pun semakin bingung dengan semua ini..

Apa yang ingin pacarku lakukan dengan membawaku ke tempat ini..?

Setelah ia selesai memarkirkan mobil, ia pun segera menggandeng tanganku dan membawaku berjalan menuju makam cinta pertamaku..

Ia pun segera berlutut dan berkata,

"Hai,teman.. Lama tidak berjumpa denganmu.. Bukankah aku melakukan semua yang kau minta dengan baik..? Terima kasih teman.. Karena kau telah membuatku merasakan indahnya cinta dalam hidupku.."

Ia pun menoleh ke arahku..

Aku terlalu bingung sampai aku lupa bahwa aku masih berdiri..

Aku pun segera berlutut dan menoleh bingung kepada orang yang ada di sampingku..

"Apa yang kamu katakan sebenarnya? Kamu sudah membuatku cukup bingung sekarang.."

Ia pun langsung mengarahkan  jari telunjuknya ke arah mulutku untuk mengisyaratkan agar aku diam..

"Sssst.. Berikan aku waktu 5 menit saja untuk menjelaskan semuanya.."

Ia menyodorkan sepucuk surat kumal kepadaku..

Dengan perasaan bingung, aku menerimanya..

Setelah surat itu ada di tanganku, ia pun kembali melanjutkan kata-katanya..

"Itu adalah surat yang ku terima darinya 5 tahun yang lalu setelah ia meninggal.. Ia adalah teman baikku.. Mungkin ia tidak pernah bercerita padamu tentang diriku karena awalnya aku tidak tinggal di kota ini.. Sejak aku mengetahui bahwa ia mengidap suatu penyakit akut dan waktu yang ia miliki tak lama lagi, aku pun sering pulang-pergi dari kota tempat tinggalku ke kota ini.. Awalnya, aku tidak tahu bahwa ia punya pacar.. Namun ketika ia pergi, ia menitipkan surat ini pada orang tuanya agar di berikan padaku dengan syarat ia tidak ingin kamu tahu semua ini sampai waktunya benar-benar tepat.. Ia memintaku untuk menjaga cintanya serta berusaha untuk mencintainya seumur hidupku.. Awalnya aku cukup bingung, namun ketika aku melihatmu sewaktu pemakaman itu,aku merasakan sepercik cinta dalam hatiku untukmu.. Ya, itu mungkin adalah cinta yang abstrak.. Namun aku yakin itu cinta.. Saat ini aku merasa senang sekaligus sedih.. Aku senang karena aku merasa berhasil karena telah mencintaimu seperti yang ia inginkan.. Namun aku juga sedih karena orang yang aku cintai tidak pernah mencintai diriku.."

Setelah mendengar semua penjelasannya, aku segera membuka surat itu..

"Hai,teman.. Aku yakin sewaktu kamu membaca surat ini, aku sudah pergi jauh dan tidak akan mungkin untuk kembali.. Aku merasa kau adalah teman terbaik yang pernah aku miliki di dunia ini.. Maka dari itu, aku merasa hanya denganmu aku bisa mempercayakan cintaku.. Aku ingin menitipkan cintaku padamu.. Di dalam amplop ini ada sebuah foto.. Ia adalah cinta pertamaku dan selamanya akan menjadi cinta terakhirku.. Sampai kapan pun aku tetap mencintainya meski maut telah merenggut nyawaku.. Namun aku tahu, kepergianku akan meninggalkan luka yang dalam untuknya.. Aku memohon kepadamu teman.. Cintailah dia.. Hiburlah dia.. Temani dia.. Saat ia menangis, berikanlah pundakmu untuknya.. Saat ia tertawa, tertawalah bersamanya.. Aku yakin kamu akan mencintainya seperti aku mencintainya.. Aku harap dia tidak perlu tahu isi surat ini sampai waktunya benar-benar tepat.. Terima kasih teman.. Aku berhutang budi padamu.. Hanya itu permintaan terakhirku padamu..Sampaikan padanya bahwa aku sangat mencintainya.. Apa pun yang terjadi, aku tetap cinta dia.."

Air mataku pun menetes membasahi kertas usang itu..

Pacarku pun memelukku..

Ia berkata,

"Aku akan tetap disini untukmu.. Sampai kapanpun pundakku akan selalu tersedia untukmu.. Menangislah.. Aku tidak akan meninggalkanmu.."

Aku pun menangis lebih keras lagi..

Entah mengapa, semua terasa seperti mimpi untukku..

Tapi aku sadar, bahwa aku harus bangkit..

Aku harus berusaha memberikan cintaku untuk orang lain..

Tapi aku yakin, aku tidak akan pernah melupakan cinta pertamaku..

Karena ia selamanya akan terus menjadi bagian dari memori indahku..

Aku pun segera menghusap air mataku..

Sambil tersenyum, aku berkata,

"Terima kasih untuk semua yang telah kamu lakukan untukku selama ini.. Jangan pernah tinggalkan aku sendiri lagi.. Ajari aku untuk mencintaimu seperti kamu mencintaiku.. Aku ingin memulai lembaran baru dalam hidupku bersamamu.. Aku akan berusaha untuk memberikan cintaku ini untukmu.. Mungkin saat ini aku tidak dapat berkata bahwa aku mencintaimu.. Tapi yang dapat aku katakan sekarang ialah aku akan terus berusaha sampai suatu saat aku mengatakan kata cinta itu untukmu.."

Ia meneteskan air matanya dan memelukku lebih erat lagi..

"Terima kasih.. Aku akan terus menunggu hingga kata itu terucap olehmu..  Aku tidak akan pernah membiarkanmu sendiri lagi.. Aku cinta padamu dan selamanya akan tetap seperti itu.."

Kami pun berpelukan sambil meneteskan air mata..

Aku bahagia..

Meskipun orang yang aku cintai telah tiada, namun ia telah menitipkanku pada seseorang yang benar-benar layak untuk aku cintai..

Terima kasih cinta untuk semuanya..

Semoga kamu turut berbahagia di atas sana..

-The End-

-I.C.H.E.L-

No comments: